Pulang Kampus

Waktu hari Selasa kelas saya ada jadwal matakuliah di Kampus E, Depok. Jam pertama ada Lab AkDas, untungnya saya tidak telat lagi. Karena seminggu yang lalu saya pernah telat setengah jam dan tidak boleh masuk kelas. 2 jam kemudian lab telah usai. Lalu, saya dan teman-teman langsung bergegas ganti pakaian biasa, karena setiap masuk lab ada aturan memakai kemeja.

Lab AkDas sudah selesai, saya dan teman-teman pergi ke Kampus H dengan naik angkot 112. Tak lama tiba di kampus H. Untuk mengisi waktu luang yang kosong dan menunggu jam masuk ILab 16.30 saya dan teman-teman pergi ke perpustakaan, dan Alhamdulillah saya menyempatkan diri untuk sholat zuhur dan ashar. Saya mengajak Novita uintuk sholat juga.

Tiba-tiba Ibu menelefon saya, beliau mengatakan bahwa siang ini angkot lagi pada demo. Ya Allah nanti pulangnya gimana??? Tidak ada angkot??? Lalu aku bilang ke Novita dan dia juga bilang sama dengan apa yang saya bilang.

Beberapa jam kemudian waktu menunjukkan jam 15.30. Saatnya untuk keluar dari perpustakaan. Karena perpustakaannya sudah mau di tutup. Akhirnya saya dan teman-teman langsung keluar dan bergegas ganti kemeja lagi. Tak lama kemudian jam sudah menunjukkan 16.30. Waktunya untuk masuk ILab. Langsung ke tempat duduk masing-masing yang telah di atur dan mengerjakaan soal-soalnya.

Setelah saya telah selesai mengerjakaan soal-soal, saya dan lainnya menunggu bel untuk keluar. Beberapa menit kemudian jam ILab telah usai. Alhamdulillah akhrinya pulang juga dan waktu juga sudah menunjukkan 18.00. Seperti biasa saya pulang dan berangkat bersama Novita. Ketika kami menunggu bus Depok-Priok belum datang juga. Sudah 2 jam lebih menunggu bus, dan itupun belum ada juga. Dari matahari mau terbenam sampai berganti bulan yang siap menerangi malam. Sudah jam 19.10 busnya belum lewat. Aku sama Novita udah sangat kesal. Jalan pulang satu-satunya naik angkot, sebanyak 4 kali turun naik angkot. Dengan kesalnya kami pulang naik angkot. Begitu kami di dalam angkot 112, tak lama kemudian bus Depok-Priok lewat yang melaju dengan cepat. Aku melihatnya dan langsung bilang sama Novita. Ya ALLAH, sakit banget daritadi nunggu 2 jam lebih, ternyata bus nya udah lewat begitu kami berada di dalam angkot 112. Novita sampai nangis di dalam angkot tersebut, dan aku mencoba untuk menenangkan hatinya. Walaupun aku juga sama merasakan kesal. Dan beginilah akhirnya, pulang kuliah yang menyakitkan hati dengan menunggu bus 2 jam lebih tak kunjung datang, begitu datang kami berada di dalam angkot. Tapi tak apa, hitung-hitung pengalaman.