MERANTAU
KE DELI
Judul Buku : Merantau Ke Deli
Penulis : Prof.
Dr. HAMKA
Penerbit : Bulan Bintang-Jakarta- cetakan
VII-1977
Halaman : 153 halaman
ISBN : 9839422413
Buku ini mengisahkan seorang
wanita, Poniem yang diselamatkan dari lembah kehinaan oleh seorang lelaki
bujang, Leman. Dia kemudian diperisteri dan hidup dalam sebuah rumahtangga yang
bahagia. Poniem sangat setia terhadap suaminya dan berusaha sekuat
tenaga untuk membantu semua urusan rumahtangga dan pekerjaan
suaminya. Akan tetapi lama-kelamaan kedamaian rumah tangga mereka
semakin hari semakin hilang setelah Leman larut dalam kegiatan
perdagangannya. Sebagai lelaki yang berasal dari keluarga Minang, dia ditekan
oleh keluarga supaya mengawini seorang gadis yang sederajat untuk meneruskan
adat dan budaya.
Lama-kelamaan Leman termakan bujukan
tersebut dan menerima untuk menikah kembali. Leman berjanji kepada Poniem
tidak akan mengabaikannya dan selalu menjaga perasaannya sebagai isteri
pertama. Namun janji tinggal janji. Isteri mudanya jauh lebih pandai
berdandan dan merayu dan merebut perhatian Leman suapaya lebih mencintainya.
Pertengkaranpun mulai terjadi. Perdagangan Leman yang selama ini dibantu
Poniem pun hendak dikuasai oleh isteri muda. Leman yang serba salah pada
mulanya lama kelamaan mulai memihak kepada isteri mudanya.
Pertengkaran hebat yang terjadi
memaksa Leman menceraikan Poniem. Sejak hari itu Poniem meninggalkan rumahnya
dan merantau ke deli. Kegiatan perdagangan Leman mulai
mengalami rugi, ditambah lagi dengan sikap tamak isteri yang baru. Barulah
Leman menyedari, selama ini dia banyak terbantu oleh ketekunan Poniem
dalam berdagang. Tapi nasi sudah menjadi bubur.
Poniem akhirnya menemukan
jodoh barunya yang lebih memahami dan menghargainya, salah seorang dari
pekerja di kedainya dahulu. Mereka memulai berdagang kembali dengan
sedikit modal yang ada pada mereka. Usaha dagang mereka maju hingga mereka
sanggup membeli rumah dan tanah.
Sementara itu Leman dan isteri
mudanya semakin hari semakin jatuh miskin. Pertemuan kembali Leman dan
Poniem benar-benar membuat Leman sadar. Satu kisah ketika Poniem
memberikan beberapa logam uang kepada anaknya Leman benar-benar menguras air
mata.
Ketika anda membaca sinopsisnya
jangan anda bayangkan dengan sinetron yang ada sekarang,jauh dari langit,tutur
bahasa yang ditorehkan sang buya sangat rapi, manis dan menguras perasaan.
Bagaimana kisah Poniem ketika merantau dan hidup dalam keprihatinan yang hidup
dari biji jarak misalnya,sangat membawa kita ke dalam imaginasi yang dalam.
Kelebihan dalam novel ini
adalah judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, halaman isi. Dan adapula sinopsis
dan biodata pengarang. Sehingga dalam hal ini pembaca dengan mudah mengetahui
apa judulnya, siapa pengarang dan penerbitnya, kapan tahun terbitnya. Dan
terdapat biodata penulis yang dapat diketahui oleh pembaca mulai dari tempat
tanggal lahirnya hingga perjalanan karier hidupnya serta juga terdapat sinopsis
yang dengan mudah dan cepat dipahami oleh setiap pembaca tanpa membaca isi dari
buku tersebut.
Kekurangan dalam novel ini adalah
dari bahasa nya ada sedikit yang saya tidak mengerti dan mungkin pembaca lain
juga ada yang tidak mengerti arti dari bahasa tersebut.
Kritik dan Saran :
Novel ini memang agak
kontroversial, khususnya bagi orang Minangkabau. Setahu saya, saat-saat awal
buku ini tersebar, ada banyak kritikan dari para tokoh Minang, karena dianggap
menjelek-jelekkan adat Minang, untunglah yang mengarang novel ini adalah buya Hamka,
yang tak lain dan tak bukan adalah anak sejati ranah Minang, sehingga
kontroversi tersebut menguap begitu saja. Walaupun begitu, dengan menulis
sedikit ulasan novel ini, bukan berarti saya menginginkan kontroversi itu
bangkit kembali. Sebagai orang yang “dibentuk” oleh alam Minangkabau. Sebab,
setiap inci dari tanah nusantara Indonesia adalah ibu pertiwi kita, kita
memiliki hak untuk memilih dimana kita tinggal dan berada, tentu berikut
mencari nafkah. Berkaca dari Merantau Ke Deli, kita tahu bagaimana generasi
setelah kita terbentuk dan terbina, yaitu asimilasi. Benar buya Hamka, anak
Deli adalah anak dari yang ibunya Jawa tapi bapaknya Minang, ibunya Betawi dan
bapaknya Batak, ayahnya Bugis dan ibunya Jambi.