MANUSIA INDONESIA
Judul Buku
: Manusia Indonesia
Penulis : Mochtar Lubis
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Terbit : 2001
Tebal : viii + 140 Halaman
Penulis : Mochtar Lubis
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Terbit : 2001
Tebal : viii + 140 Halaman
ISBN :
9789794618189
Buku ini merupakan pidato Alm. Mochtar Lubis dalam
ceramah beliau pada tahun 1977 di TIM (Taman Ismail Marzuki) dengan judul
“Manusia Indonesia (Sebuah Pertanggungjawaban)”. Sebuah pidato yang kemudian
diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 2001 ini memaparkan beberapa sifat
bangsa Indonesia secara umum. Sifat-sifat bangsa tadi dinilai dari perspektif
pribadi Mochtar Lubis yang kebanyakan bercerita tentang keburukan-keburukan
dari sifat bangsa tersebut. Menjadi menarik karena kita seakan dipaksa berkaca
dalam sebuah buku yang sayangnya kita tak segera begegas untuk memperbaiki
pribadi kita setelah berkaca akan keburukan-keburukan kita masing-masing tadi.
Dengan mengambil objek manusia Indonesia yang terdiri
dari banyak suku seperti Jawa, Batak, Minang, Sunda dll, Mochtar Lubis menarik
kesimpulan dan merumuskan sifat-sifat manusia Indonesia tadi menjadi 6
stereotip yang paling menonjol, yaitu:
(1) Munafik
atau Hipokrit,
(2) Enggan dan
segan bertanggung jawab atas perbuatannya,
(3) Bersikap dan berperilaku feudal,
(4) Percaya takhyul,
(5) Artistik,
berbakat seni, dan
(6) Lemah watak
atau karakternya.
Dari antara
keenam steorotip sifat manusia Indonesia yang diutarakan oleh Mochtar Lubis
mungkin hanya sifat nomer 5 yang setidaknya dapat dibanggakan dari manusia
Indonesia dan Mochtar Lubis pun mengakuinya sebagai sifat yang paling menarik
dan mempesonakan dirinya, karena sifat ini yang menurutnya mencitrakan baik dan
memperkenalkan bangsa Indonesia ke dunia luar.
Mengingat bahwa ini adalah sudut pandang pribadi
seorang Mochtar Lubis maka persoalan manusia Indonesia mana yang sedang
dibicarakan olehnya bukan menjadi masalah, padahal dengan beragamnya
karakteristik bangsa Indonesia bukanlah suatu hal yang mudah untuk
distereotipkan menjadi sebuah sifat bangsa sebagai sebuah negara utuh.
Selain itu, pendiri harian Indonesia
Raya itu tak lupa mengemukakan sifat yang baik. Misalnya, masih kuatnya ikatan
saling tolong. Manusia Indonesia pada dasarnya berhati lembut, suka damai,
punya rasa humor, serta dapat tertawa dalam penderitaan. Manusia Indonesia juga
cepat belajar dan punya otak encer serta mudah dilatih keterampilan. Selain
itu, punya ikatan kekeluargaan yang mesra serta penyabar.
Kelebihannya dalam novel ini
adalah judul, pengarang, penerbit, tahun
terbit, halaman isi. Dan adapula sinopsis dan biodata pengarang. Sehingga dalam
hal ini pembaca dengan mudah mengetahui apa judulnya, siapa pengarang dan
penerbitnya, kapan tahun terbitnya. Dan terdapat biodata penulis yang dapat
diketahui oleh pembaca mulai dari tempat tanggal lahirnya hingga perjalanan
karier hidupnya serta juga terdapat sinopsis yang dengan mudah dan cepat
dipahami oleh setiap pembaca tanpa membaca isi dari buku tersebut.
Kekurangan dalam novel ini adalah
dari bahasa nya ada sedikit yang saya tidak mengerti dan mungkin pembaca lain
juga ada yang tidak mengerti arti dari bahasa tersebut.
Kritik dan Saran :
Buku ini setidaknya membuat kita menyadari bahwa dalam
kurun waktu tahun 1977 hingga sekarang bahwa kita sebagai sebuah identitas
bangsa Indonesia tidak banyak berubah dalam keburukan sifat. Munafik atau
Hipokrit misalnya, stereotip ini masih melekat dalam birokrasi manapun ataupun
sifat enggan atau segan bertanggungjawab yang masih banyak ditemui dalam diri
individu-individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan. Fokus yang
terbentuk dari membaca buku ini adalah manusia Indonesia sebagai sebuah bangsa
yang adabnya lebih banyak keburukan dan Mochtar Lubis memang melulu menyoroti
perkara-perkara buruknya saja tanpa memberi banyak kesempatan untuk menyadari
sifat baik dari bangsa secara umum dengan porsi yang berimbang.
Perjuangan pendidikan belum selesai karena ciri-ciri
Manusia Indonesia tersebut berurat akar dan berterima secara masif dan permisif.
Satu-satu cara mengawalinya adalah dari diri kita sendiri, berubahlah sekarang
juga dengan latihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar