Minggu, 12 Januari 2014

muhasabah

MUHASABAH

Suatu hari seorang pemuda menemui Rasulullah SAW dengan wajah gusar, nampak gelisah dan begitu khawatir. Perlahan pemuda tersebut menghampiri Rasulullah SAW dan bertanya, “Wahai Rasulullah, betulkah segala perbuatan kita baik maupun buruk aka dibalas?” wajah pemuda tersebut sungguh risau. Rasulullah SAW dengan akhlak yang selalu saja terpancar dari wajahnya, tersenyum teduh dan menjawab, “tentu saja, janji ALLAH SWT itu pasti. Tiada yang lebih pasti dari janji-Nya”.

“Barang siapa mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia akan mendapatkan balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat balasannya pula”. (Qs.Al-Zalzalah : 7-8)
Melihat wajah pemuda yang semakin gusar, Rasulullah pun bertanya, “Wahai pemuda, apakah gerangan yang membuatmu begitu risau? Dan mengapa kamu bertanya demikian?”. Pemuda itu pun menjawab dengan suara pelan, “Wahai Rasulullah, aku merisaukan perbuatan-perbuatan dosaku yang aku pun tak sanggup menghitungnya. Sungguh berbuat dosa itu sangat tak terasa. Aku khawatir akan balasan dunia maupun akhirat kelak”.

Rasulullah kembali menatap pemuda tersebut dengan pandangan yang teduh dan senyum yang menentramkan hati, kemudian balik bertanya, “Wahai pemuda, kamu pernah sakit? Pernah dikhianati? Pernah gundah tanpa sebab yang pasti? Pernah mendapat masalah yang besar?” mendengar rangkaian pertanyaan itu, pemuda tersebut mengangguk, “Tentu saja pernah ya Rasulullah..”

Rasulullah semakin melembutkan suaranya, “Sesungguhnya sakitmu, perasaan tak enak dihatimu, juga masalah-masalah besarmu itu ALLAH SWT hadirkan ke dalam kehidupanmu. Untuk menggugurkan setiap dosa, yang kau khawatirkan itu”. Mendengarnya, pemuda tersebut berurai air mata, penuh syukur.

Bersyukur sangat dalam karena baru menyadari bahwa segala hal yang dianggapnya musibah dalam hidup, ternyata adalah karunia, yang dihadirkan untuk menguggurkan dosa-dosa.

Ditengah pemahaman baru dan rasa syukur tersebut, pemuda tersebut itu kembali, “Wahai Rasulullah, seandainya saja seoranghamba telah habis dosanya namun masih diberikan beban dalam kehidupannya, lantas apa maksudnya?” Kembali dengan tenang rasulullah menjawab, “Sesungguhnya musibah memiliki 2 peran yaitu sebagai penggugur dosa, atu peningkatan derajat. Dan kedunya tetap dihadirkan sebagai peringatan untuk kembali meluruskan niat dan menaruh kecintaan hanya kepada allah saja. Dan supaya kamu bersyukur.”

Seketika pemuda tersebut berlinangan air mata tersenyum, dan berterimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar